Heenik's Blog

Author Archive


Pengen hadiah yang ada di bawah ini?

Males Spam TL orang? tapi pengen dapetin semua itu?

Dont worry~
Kalian ga usah spam TL orang kalo pengen dapet semua itu.

Caranya :

1. Kalian cukup beli barang-barang yang ada di katalog kita
2. Setiap barang yang kalian order akan di hitung sebagai poin
3. Berlaku untuk customer atau reseller

Ketentuan :

1. Setiap pembelian barang dengan harga 150-200 terhitung 3 point
2. Setiap pembelian barang dengan harga 100-140 terhitung 2 point
3. Setiap pembelian barang dengan harga 50-90 terhitung 1 point

Penukaran Point :

1. Album IGAB atau Album Korea SNSD – 80 point
2. Voucher belanja 185rb di SK Shop – 65 point
3. Voucher belanja 150rb di SK Shop – 55 point
4. Voucher belanja 85rb di SK Shop – 40 point
5. Voucher belanja 50rb di SK Shop – 30 point

Kumpulkan point sesuai hadiah yang kalian inginkan TIDAK ADA BATASAN WAKTU

HAPPY SHOPPING


 

“Apa yang kau lakukan, bodoh?!”

“Apa kau bicara padaku, Choi?”

“Tidak, aku sedang berbicara dengan tembok  besar di sampingmu. Tentu saja aku berbicara denganmu, Jung..”

“Nah, sejauh ini orang-orang, namakuJessica Jung Bukan idiot., Tolol!”

“Apa masalahmu, Jung?”

“Kau berani untuk bertanya padaku, eh Choi? Kukira kaulah satu-satunya yang punya masalah denganku?”

“Ya.. Bahkan, kau adalah masalah utamaku.”

“A-apa? Apa yang kau katakan, eh? Yah!! Apakah aku  menendang pantatmu? Apakah aku  menampar wajahmu?? Atau … Apakah aku  mencuri sesuatu darimu?”

“YES! Kau mencuri sesuatu dariku. Dan hal itu adalah hal yang paling berharga bagiku!”

“Apa yang katakan, Choi Sooyoung? Katakan dengan benar karena aku benar-benar yakin kalau aku tidak perlu mencuri apa pun darimu ! ”

“Kautelahmencurihatiku”

“APA! Yah, aku tidak bisa mendengarmu!.”

“Aish Mendekatlah ……”

“Sekarang, katakan!! Y-yah…-ke-napa ka-u meme-gang ta-nganku?  Ya —– mmmmmpppppphhhh ….”

“Aku *kiss* katakan *kiss* padamu *kiss* kau *kiss* telah *kiss* mencuri *kiss* hati *kiss* terdalamku.

“@ / / / / / @”

“Tolong katakan sesuatu.”

“……………………….”

“Aish …. seharusnya tidak mengatakan itu.” *Berjalan pergi*

*meraih tangan dan memeluk erat Sooyoung*”Bodoh Choi Sooyoung. Kau juga mencuri hatiku ~ ~ ~” (* 3 *)

“Jadilah milikku, Jessica Jung?”

“Dengan senang hati, Choi Sooyoung!”

Fin

Hi reader sorry for not update
Oh iya ini bukan karya gue, ini cmn ff yg gue suka di aff. Pengen aja post ini di sini hehe lagi ga ada ide soalnya buat bikin sendiri mah

Tags:

image

Setelah permainan berakhir, mereka memutuskan untuk masuk ke kamar masing-masing.

YoonYul’s room.

“Yoong?”
“Ne”
“Kita putus saja ya!!”
“Mwo? Waeyo?”
“Anni.. Pokoknya kita putus saja sekarang!!”

Yoona masih tak percaya dengan apa yang di dengar dari mulut kekasihnya itu.

“Kita putuskan tanggal pernikahan kita kelak, Yoong~ kekekekekeke”
“Aish kukira kau serius ingin kita putus, ternyata kau memang tepat menjadi ratu gombal. My queen of fluffy” gemas Yoona seraya mencubit kedua pipi Yuri.
“Adaw, sakit chagi” cemberut Yuri seraya mengelus pipinya sendiri yang kena cubit Yoona.
“Yul, mau aku ambilkan minum tidak?”
“Eh? Tumben sekali”
“Soalnya aku kasihan padamu daritadi lari-lari di pikiranku terus~ hahahahahahahah”
“Astaga ternyata My Deer sudah belajar banyak dariku kekekeke” bangga Yuri lalu mencum kedua pipi Yoona.

HyoHyun’s room.

“Aku tak menyangka kau bisa menggombal Seo” ucap Hyoyeon pada kekasihnya seraya merebahkan tubuhnya di ranjang mereka.
“Entahlah!! Aku sendiri tak percaya kenapa bisa mengatakan hal-hal seperti itu. Karena menurut buku yang pernah kubaca sih tak pernah ada yang seperti tadi  mungkin karena eonnielah yang menginspirasi semua ini” jawab Seohyun polos.
“Aish ternyata kau bukan hanya jenius dalam pelajaran saja tapi dalam menaklukan hatiku pun kau sangat lebih jenius dari Albert Einstein sekalipun”
“Ah eonnie bisa saja” ucap Seohyun seraya memeluk eonnie-nya itu.

SunYeon’s room.

“Memang nasibku apes. Udah ga ada yang ngegombalin, bahkan roommate ku pun meninggalkanku sendirian di kamar dan memilih untuk melakukan hal yang menjijikkan di kamar Tiffany. Ah lebih baik aku telepon saja Hyomin saja daripada mati kuu seperti ini” gerutu Sunny seraya memasuki kamarnya.

(tut tut tut)

Setelah 3x menekan contact kekasihnya itu, akhirnya di angkat juga.

“Aish jinjja kenapa kau lama sekali mengangkat teleponku ,Hyomin?” cemberut Sunny.
“Mian, chagiya. Tadi aku sedang memasak untukk member T-ara yang lain”
“Ne, gwenchana. Aku hanya sedang kesal saja kepada member lain”
“Waeyo”
“Mereka semua sibuk pacaran, sedangkan aku hanya jadi penonton kemesraan mereka saja. Begini nih nasib pacar beda dorm (gumam Sunny)”
“Hah? Tadi bilang apa kau?”
“Ah, anni. Lupakan saja lah aku hanya rindu padamu saja. Tahu tidak, tidak bertemu denganmu sehari saja serasa setahun saja. Karena kau telah mengkontaminasikan hatiku dengan cairan asmaramu, Hyomin-ah~”

“Omo~ sejak kapan kau menjadi penggombal seperti ini, Sunny bunny-ku? kekeke”
“Sejak kau menularkan demam malarindu ini padaku, chagiya~”
“hahahaha kau ini ada-ada saja Sun. Tenang saja nanti aku akan mengobatimu dengan cintaku” balas Hyomin sambil cekikikan pada teleponnya.

Hi everybody!!  Ketemu lagi nih sama gue, kembali lagi dengan ff gombalan seperti ini karena virus gombal lagi menyerang gue nih hahahaha oh ya makasih yg udah nyempetin baca apalagi sampe komen 너무 감사함니다  내 리글들


Hi everbody well my reader hahahaha i’m back setelah hiatus hampir satu tahun lamanya. Thanks for new reader yang selalu hadir setiap saat maf yg minta pw baru di balesin sekarang permintaan kalian soalnya bsru sempet lagi buka wp ini yang sudah hampir membusuk ini.
Well gue comeback nih dengan cerita yang ringan2 dulu aja dan untuk ff part yg menggantung, nnti akan di lanjutkan kembali Insya allah tapi yaaa hehehehe
Ok cekidot deh!!!

Disela waktu senggang Girls Generation, karena memang paling sulit mendapatkan waktu senggang dengan setumpuk schedule padat yag mereka miliki. Yuri, sang ratu gombal menyusulkan satu permainan.

“Aish bosan sekali” keluhnya lalu menyandarkan kepala pada kekasihnya, Yoona.
“Lalu apa yang haru kita lakukan, bey?” tanya kekasihnya.

Yuri diam sejenak untuk memikirkan sesuatu seraya meletakan telunjuknya di ujung bibirnya sambil mencebikkan mulutnya yang membuat Yoona gemas.

“Aish sangat menggemaskan sekali kekasihku ini” gemasnya sambil mencubit kedua pipinya gadisnya itu.
“Awwww sakit sayang” cemberutnya tapi langsung terpikirkan sesuatu seraya mengelus kedua pipinya yang baru saja tersakiti.

Yuri langsung meninggalkan Yoona sendirian di kamar mereka. Lalu memanggil semua member untuk berkumpul di ruang tengah.

“Ada apa sih kau memanggil kita semua di sini?” tanya sang leader.
“Tidak ada!” jawab Yuri geram dan membuat semua member jengkel dan memutuskan untuk kebali pada aktivitas sebelumnya. “Tunggu dulu” cegah Yuri yang membuat mereka berhenti seketika bahkan waktu pun serasa berhenti.

“Ada apa lagi sih?” tanya Sooyoung.
“Aku punya ide, teman-teman untuk mengusir kejenuhan ini.” usul Yuri.
“Apa itu? Cepat katakan! Karena kalau tidak menarik lebih baik aku tidur saja denga Sooyoungie” katanya lalu bermanja pada Sooyoung.
“Ok baiklah. Kita main gombal-gombalan yuuuu?!! Yang kehabisan ide kena hukuman. Bagaimana?” ucap Yuri.
“Hmm boleh juga” setuju Hyoyeon.
“Permainan kita mulai dengan memutar botol ini” Yuri pun mengambil botol kosong di dapur.

Semuanya kini telah berkumpul melingkar.

“Biar aku yang memutar terlebih dahulu” kata Yuri.

Botol memutar dan berhenti tepat pada Sooyoung.

“Aku? Baiklah” kata Sooyoung sambil menghela napas. “Sica, kamu tau tidak apa bedanya lagu twinkle (sambil menunjuk taetiseo) denganmu?”
“Tidak tau, memang apa?” tanya Jessica manja.
“Kalau lagu twinkle kan berkelap-kelip di mata Sone, kalau kau berkelap-kelip di mataku~” ungkap Sooyoung.
“Sooyoungie bisa saja” ucaap Jessica lalu mencium kedua mata Sooyoung yang membuat kekasihnya itu memerah.
“Aduh Sica jangan di sini dong kan malu di lihat yang lain, nanti kita lanjut di kamar saja ya”
“Aish dasar kau yadong!! ╭(╯ε╰)╮ ”
“Tapi kau suka kaan?!!” goda Sooyoung sambil mencolek dagu Sica-nya.
“Cukup ya pacarannya di sini. Cepat putar botol itu” perintah Hyoyeon.

Botol di putar dan tepat mengarah pada Taeyeon.

“Ppani-ah, tau tidak apa bedanya kau dengan sapi?”
“Aish apakah aku sudah mulai gemuk sekarang?”
“Bukan itu maksudku sayang.Tau tidak?”
“Tidak, apa? (dengan nada sedikit kesal)”
“Kalau susu sapi kan untuk di nikmati semua orang, kalau punya kau hanya aku saja yang boleh menikmati~” jelas Taeyeon yang membuat Tiffany malu setengah mati, mukanya memerah dan bahkan lebih merah dari tomat.
“Aish kau dasar byuntaeeee!!!” ucap Tiffany seraya menjitak kepala Taeyeon sambil menutupi mukanya dengan kedua tangannya.
“Adaww >_ “Itu semua salahmu Kim Taeyeon kenapa berbicara seperti itu!! berbeda dengan Sooyoung yang sangat manis ucapannya” protes Tiffany yang membuat semua member tertawa.

Maaf ya di potong dulu soalnya cukup sekian dulu ceritanya untuk hari ini hehehehe tapi kalau kalian suka sama cerita ini nanti gue lanjut kok karena emang ga enak kalo cmn segitu mah

Sebagai partisisapinya saya minta komen kalian yaaaaa
Thanks  (*¯︶¯*)

Tags:

Iseng-iseng berhadiahlah. Coba-coba pairing after school lagi hahaha tentunya dengan uee as main cast ckckckck
Semoga kalian suka ^^
CEKIDOT

Jooyeon menghampiri Uee yang sedang asyik bermain dengan Macbook-nya.

“YooJin-ah?”

“Ne, unnie?”

“Neomu neomu joahae”

“Mwo?”

“Ne, Jeongmal saranghaeyo”

“Eh?”

“Apa kurang jelas juga? I LOVE YOU KIM YOOJIN!!”

“Apa unnie tidak salah?”

“Tentu saja tidak. Aku sudah sangat menyukaimu semenjak pertemuan pertama kita”

“Kenapa bisa?”

“Tentu saja bisa. Kau itu sangat cantik dan mempesona dan yang pastinya kau itu begitu se~xy kekeke”

“Hanya itu?”

“Kau meragukan perasaanku ini?”

“Mianhae~ aku tak bermaksud seperti ini. Aku hanya bimbang saja karena bukan hanya unnie saja yang menyatakan perasaannya padaku tapi Nana juga. Aku hanya ingin yang terbaik saja untukku”

“Mwo? Nana juga? Aissh dia mencuri start-ku”

“Mwo? Apa maksudmu?”

“Eh? Anniya. Tak usah di pikirkan. Lalu apa jawabanmu padanya?”

“Aku belum menjawab apapun”

“Good. Lalu bagaimana denganku?”

“Aah entahlah!! Aku bingung sendiri”

“Tidak bisa seperti itu. Kau harus memutuskan semuanya sekarang. Kau tidak menggantungkanku”

Lalu Nana menghampiri Uee dan Jooyeon.

“Benar sekali!! Yoojin unnie, kau harus memutuskannya sekarang juga” koor Nana tiba-tiba.

“Mengagetkanku saja kau” reaksi Uee atas kedatangannya secara tiba-tiba.

“Sekarang kau pilih, aku atau Nana?”

“Jadi, daritadi kau menguping pembicaraan kami Nana-ah?”

“hehehehe Mianhae~ aku sangat cemburu melihat kalian bersama. Jadi kuperhatikan saja kalian sejak tadi”

“Tidak sopan” gumam Jooyeon.

“Hmm.. Baiklah aku akan mempertimbangkannya sekarang” Uee mulai berpikir.

Tak lama kemudian, Uee angkat bicara.

“AHA.. Aku punya ide”

“Eh? Kau sudah pikirkan? Jadi siapa yang kau pilih?” tanya Jooyeon yang masih terkantuk karena Uee berpikr sangat lama sekali yang membuat Nana dan Jooyeon tertidur.

“Ya!! Kalian sedari tadi tidur?”

“Unnie sangat lama sekali sih” bela Nana.

“Baiklah, telah di putuskan. Aku akan berkencan dengan kalian berdua..”

“Mwo? Tidak bisa” potong Nana Jooyeon.

“Dengarkan aku terlebih dahulu. Aku belum menyelesaikan pembicaraanku. Jadi aku akan berkencan dengan kalian. Kuberi kalian satu hari full bersamaku, bagaimana?”

“Setuju!!” jawab keduanya.

2 hari kemudian di tempat yang sama.

“Jooyeon unnie?”

“Ne chagi?”

“Apa kau senang ku pilih?”

“Tentu saja. Neomu neomu gomawo kau mau menerima cintaku” jelas Jooyeon seraya mengusap kepala Uee yang ada di pangkuannya.

“Aku sangat terkesan sekali dengan apa yang kau lakukan kemarin. Tapi aku tidak enak dengan Nana. Dia seperti sangat terpukul dengan keputusanku”

“Tenang saja, chagiya. Dia pasti sudah ada yang menghibur. Asal kau tahu saja, Lizzy itu menyukai Nana semenjak mereka tergabung dalam Orang Caramel”

“Mwo? Jinjjayo? Baguslah kalau begitu. Aku sangat lega sekali mendengarnya”

“Yoojin-ah?”

“Ne?”

“Bolehkah aku meminta sesuatu?”

“Katakan saja”

“Bolehkah aku menciummu?”

“Eh? Tidak boleh!!”

“Waeyo?”

“Tidak boleh di tunda-tunda harus sekarang juga” dengan sigap Uee langsung mencium kekasihnya. Awalnya Jooyeon sangat kaget dengan yang di lakukan Uee, tapi Jooyeon mulai menikmati setiap ciuman yang di berikan oleh kekasihnya itu.

END

RCL


Wohoooo long time no write kekeke adakah yang menunggu ff gajebo gue yg satu ini? Pastinyalah!! Eaaaaaaaaaa ckck mian guega sempet balesin komen kalian #plak bukannya ga menghargai partisipasi kalian, tapi gue begitu sibuk dengan Yuri unnie untuk membentuk badan gue kaya Yuri unnie *eaaaaaaaa hahahahaha

Ok lah yg mau req ke grup fb aja yah!!

So

CEKIDOT GALS

HaSun POV

Apakah ini mimpi? Kuharap bukan! jika ya? Aku tidak ingin mimpi ini cepat berakhir!! Mungkin akan banyak orang iri padaku karena bisa bersama dengan idola-idola seperti merekan, apalagi aku akan sekamar dengan seorang Im Yoona hahahahaha aku belum bisa percaya dengan semua ini. Apa boleh buat, mungkin ini rezeki untukku.

Kudengar suara pintu terbuka, lalu Yoona unnie masuk.

“Kau belum tidur HaSun-ah?” tanya Yoona unnie seraya duduk sampingku.

“Ne, unnie. Aku belum bisa tidur. Unnie sendiri kenapa belum tidur?”

“Mollayo. Mungkin karena aku belum terbiasa dengan tempat ini da situasi baru ini”

“Atau unnie tidak suka sekamar denganku?” tanyaku lalu menundukkan kepala (mengheningkan cipta di mulai *eh)

“Anni!! Tentu saja bukan seperti itu. Aku memang baru mengenalmu, tapi entah kenapa seperti sudah mengenalmu sejak dulu” jelasnya lagu terkikik.

“Ah jinjjayo? Kuharap seperti itu. Kuharap Super Girl bisa sesukses grup kalian sebelumnya. Yasudah lebih baik kita tidur sekarang unnie!! Karena besok kita akan memulai aktifitas sebagai Super Girl” saranku.

Yoona unnie pun menurut dan merebahkan diri di sampingku. Ah~ ternyata ini memang bukan mimpi. Sweet dream~

Keesokan harinya.

Huaa~ akhirnya aku bangun juga. Kulirik jam, ternyata masih jam 5. Ini saatnya aku menyiapkan makanan untuk unnie-deul. Kulirik Yoona unnie, ternyata dia masih tertidur dengan pulas. Sebaiknya aku pelan-pelan saja agar tak membangunkannya.

Sesampainya di dapur, aku langsung mempersiapkan segala sesuatu yang kubutuhkan. Sepertinya aku memasak nasi goring andalanku saja, mungkin mereka akan suka.

Kulihat jam (lagi) ternyata sekarang sudah jam 6. Tak terasa waktu berjalan begitu cepat, aku sudah menyelesaikan semua pekerjaan rumah. Sebaiknya kubangunkan semuanya.

Kuambil toa lalu berteriak “SEMUANYA~ BA~NGUN~”

Brak Plang Tung

Hanya suara itu yang terdengar. Sepertinya mereka sangat tekaget sekali. Lalu kudengar ada suara teriakan. Hihihihi mungkin aku keterlaluan membangunkan para idola seperti ini.

“Aw~ Jiyeon-ah kau sangat berat sekali. Turun dari badanku” kudengar seseorang menggerutu dan seperti itu Nana unnie. Hahaha lucu sekali sepertinya situasi di TKP.

“Ya!! Nicole-ah, singkirkan kakimu dari wajahku sekarang juga!!” kudengar dari balik pintu lainnya.

Berbeda dengan di kamarku. Tak ada satu pun suara yang keluar. Apa Yoona unnie belum bangun? Suara keras seperti tadi tidak terdengar? Lebih baik aku lihat saja ke sana.

Kulangkahkan kakiku menuju kamarku. Setelah kulihat, ternyata benar saja apa yang kukira. Yoona unnie masih tertidur dengan pulasnya. Lebih baik kubangunkan saja dia.

“Yoona unnie, bangunlah” kataku lembut seraya menggoyangkan badannya.

Yoona unnie tak bergeming.

“YOONA UNNIE BANGUNLAH” kataku mengeluarkan suara sersan dekat kea rah telinganya.

Akhirnya dia bangun juga.

“Aish.. Ini kan masih pagi. Aku ingin bangun siang. Kita kan tak ada jadwal yang terlalu padat” malasnya.

“Ne, arraso. Tapi tetap saja kita harus bangun pagi. Tak baik bangun siang-siang, unnie~” kataku seraya mengeluarkan aegyo andalanku.

“Eh?” Yoona unnie terdiam melihat aegyo-ku tadi.

Aku pun mengambil tangannya dan menariknya agar bangun.

“Ayolah bangun!! Aku sudah membuat sarapan yang sangat lezat-zat-zat” bujukku.

“Wow. Makanan I’m coming~” Yoona unnie langsung beranjak menuju kamar mandi.

Hahahaha dasar shiksin, batinku.

Kini, semua member telah berkumpul di meja makan.

“Sekarang waktunya makan, kalian harus mengisi perut kalian terlebih dahulu sebelum kalian ke kampus baru kalian” umumku.

“Mwo?” koor mereka semua.

“Ne, kalian semua akan di daftarkan dalam satu universitas hari ini. Setelah itu tak ada jadwal lagi” jelasku.

Mereka pun pasrah dan memakan makanannnya.

Semua member Super Girl memasuki gedung kampus secara bersamaan. Aku sudah mengurus semuanya. Segala sesuatu yang mereka butuhkan sudah kupersiapkan. Mereka akan mulai belajar lusa.

Mereka menunggu di luar ruangan dekan. Aku pun keluar.

“Lusa kalian sudah mulai mengikuti mata kulaih ini. Jadwal sudah di persiapkan. Dan hari ini sampai besok kalian bebas mau kemana saja” umumku.

Kulihat wajah gembira tergambar jelas di muka mereka dan tanpa basa-basi mereka meninggalkanku satu persatu.

“Kau hati-hatilah sendirian di dorm” kata Yoona unnie yang ikut-ikutan meninggalkanku sendiri.

Aissh apa-apaan mereka ini meninggalkanku begitu saja. Benar kata Yoona unnie, aku pasti akan sendirian di dorm. Daripada harus sendirian di dorm yang cukup besar itu, lebih baik aku pulang saja dan menemui kekasihku.

Yoona POV

Hari ini dan besok aku free Yay!! Aku sangat senang sekali. Lebih baik aku pulang ke dorm SNSD saja. Aku sudah sangat rindu dengan Yuri unnie, meskipun baru sehari kami tak bertemu.

Kulangkahkan kakiku menuju mobilku. Setelah duduk di jok mobil, aku langsung mengambil Iphone-ku langsung menekan Speed Dial 1, itu adalah Yuri unnie.

Yu : Yoboseoyo?
Yo : Unnie~
Yu : Waeyo, Yoong?
Yo : Anni. Aku hanya kangen saja dengan unnie-ku yang satu ini. Apa kau tak merindukanku juga?
Yu : Tentu saja, Pabo!! Tak ada semalam kau di sampingku terasa sangat hampa sekali (eaaaaaaaaaaaa).
Yo : Hari ini aku akan pulang ke dorm dan mau kah kau menemaniku seharian eh tidak tapi dua harian bersamaku?
Yu : Eh? Memangnya boleh?
Yo : Tentu saja. Hari ini dan besok aku bebas kemana saja dan aku memutuskan untu pulang ke dorm SNSD. Dan selama aku pulang, kau harus menemaniku, ARRA?!!
Yu : Ne, Ne, arraseo. Apa sih yang tidak untuk kekasihku tercinta ini.
Yo : Good!! Sekarang unnie sedang dimana?
Yu : Sedang di dorm sendirian. Ayo cepatlah kau ke sini!! Aku sangat kesepian. Semuanya sibuk sedangkan aku menganggur sendirian.
Yo : OK. Baiklah tunggu aku sayang~ dalam hitungan kelima aku akan sampai di sana.
Yu : Ah tidak mungkin.
Yo : Coba hitung saja.

Selagi Yuri unnie berhitung, aku langsung meninggalkan mobil yang telah di parker. Lalu berlari menuju pintu dorm.

Yu : 4…5.. Sudah hitungan kelima. Tapi dimana kau? Tak ada di sini.
Yo : Siapa bilang?
Yu : Eh?

Aku langsung menekan kode pintu lalu membuka pintu. Kumatikan telepon.

“Tada~ sudah ku bilang aku tak pernah bergurau” kataku mengagetkannya.

“Wow.. Cepat sekali kau Yoong sampai di sini” pujinya.

“Selama menelpon tadi kan aku dalam perjalanan ke sini hehehehe” jelasku.

“Tapi kau tidak mengebutkan?” selidiknya.

“Tentu saja tidak” bohongku, karena kenyataannya aku sedikit mengebut.

Aku pun menghampirinya yang sedang duduk di ruang TV.

“Aku sangat merindukanmu, Yul” kataku langsung memeluknya.

Yuri unnie membalas pelukanku.

“Aku juga merindukanmu, Yoong” Yuri unnie pun melepaskan pelukanku. “Bagaimana disana?” tanyanya.

“Sejauh ini masih biasa saja menurutku meskipun mereka kelihatannya sangat tidak bersahabat tapi aku akan menyesuaikan diri dengan baik dan untungnya ada manajer yang akan membantuku mengurus para dongsaeng-ku” jelasku.

“Cie~ yang jadi leader niyeee~ kekeke” godanya.

“Aku jadi malu. Itu kan biasa saja, unnie!!”

“Aku heran saja kenapa kau di pilih, kenapa tidak Seororo yang jelas-jelas suaranya lebih baik darimu”

“Mwo? Tega sekali unnie berbicara seperti itu” aku pun memalingkan muka.

“hahahahaha lucu sekali kau Yoong kalau sedang marah. Aku kan hanya bercanda, sayangku~” bujuknya.

“Tapi itu sangat menyakitiku” marahku berpura-pura.

“Ya!! Kenapa kau jadi marah begini? Aku kan hanya bercanda. Ralat semua ucapanku. Suaramu memang tidak sebagus Seororo tapi di mataku kau tetap yang paling sempurna. Aku berharap Seoro lah yang di pilih karena aku tak mau kehilanganmu” OMG ucapannya membuatku tak bisa berkutik.

Aku pun membalikkan badan dan menghadap ke arahnya.

“Yul~ kau memang paling bisa membuatku luluh” kataku langsung mengecup bibirnya.

“Yuri gitu loh hohohoh”

“Yeee kupuki seperti itu saja sudah seperti ini”

“Tapi kau suka kan~”

“SANGAT!!” balasku seraya memeluk pinggangnya.

TBC

Cacat cacat cacat cacaaaaaaaaaaaaaat sumpat ini cacat banget lah. Ancur bangetngetnget. Sumpah gue lagi kaga ad aide banget nih. Jadi aja bikin yoonyul gini ckck *yoonyul hardcore*

Kalian penasaran ga sama member lain ngapain di sela freetime ny? Buat next chap, kalian pengen pairing apa? CL-Bom, Nicole-Nana, Nana-Uee, Jiyeon-HaSun (eaaaaaaaaa pengennya bgt tuh), Nicole-Gyuri, Jiyeon-Eunjung, atau JIyeon-Hyomin?

Mohon kerja samanya *bow*
Annyeong yeorobeun~


“Seo~ah..” panggil Yuri pada kekasihnya Seohyun.

“Ne, jagiya?”

“Kau janji kan akan terus ada di sisiku?”

“Tentu saja”

“Jinjja?”

Seohyun tak menjawab, dia hanya membenamkan sebuah ciuman hangat yang selalu membuat kekasihnya luluh.

Yuri tak menyangka apa yang telah di lihatnya sekarang. Dia melihat yeoja yang selama ini dia cintai sedang berciuman mesra dengan seorang namja. Yuri hanya terpaku dengan pemandangan menyakitkan yang dia lihat ini. Yeoja yang selama ini berjanji tak akan mengkhianatinya seperti mantan-mantannya terdahulu, kini tega mengkhianatinya dengan seorang NAMJA, itu lebih sangat menyakitkan baginya. Tanpa pikir panjang lagi, Yuri segera meninggalkan apartemen kekasihnya itu dengan air mata yang mengalir di pipinya.

Kini harapannya sudah punah. Yeoja yang selama ini selalu bisa meluluhkan hatinya, selalu ada di sisinya, selalu membuatnya tersenyum, selalu membuatnya nyaman dan tenang. Kini semua itu hanyalah akan menjadi kenangan terburuk dalam ingatan Yuri. Dia sangat tak menyangka di balik wajah manis nan polos Seohyun ternyata menyimpan suatu PENGKHIANTAN.

Drrrt Drrrt Drrrt

Handphone Yuri bergetar, kontak My Jagiya memanggilnya. Yuri tak menghiraukan itu semua, dia malah melepas batre handphone-nya dan terus menangis di pojokan (eaaaaaaaaaaa).

“Ada yang terjadi dengan Yuri? Kenapa dia tak mau mengangkat teleponku? Bahkan dia mematikan handphone-nya” gumam Seohyun setelah namjachingu-nya pulang.

Merasa ada sesuatu yang mengganjal, Seohyun langsung mengambil kunci mobilnya dan meluncur ke apartemen Yuri.

Teet Teet Teet

Seohyun menekan bel apartemen Yuri berkali-kali tapi Yuri masih tak mau membukanya. Dia baru ingat kalau dia tahu sandi apartemen kekasihnya itu. Setelah menekan angka sandinya, Seohyun langsung membuka pintu. Apartemennya sangat sepi sekali.

“Yuri~ah” seru Seohyun.

Seohyun terus memanggil Yuri, tapi tak ada jawaban. Dia memutuskan untuk ke kamar Yuri.

Seohyun membuka pintu kamar kekasihnya itu, dan dia terpaku dengan apa yang di lihatnya. Dilihatnya kekasihnya sudah terbaring tak sadarkan diri di lantai.

“Yuri, bangun!!” Seohyun mulai panic. Dia mengangkat tubuh Yuri ke ranjang, entah kekuatan darimana dia dapat melakukan semua itu.

Seohyun terus mengguncangkan tubuh kekasihnya itu.

“Yuri.. Yuri.. Bangunlah!!”

Hingga beberapa saat kemudian Yuri pun bangun. Yuri merasa kepalanya sangat sakit sekali. Dia baru ingat kalau dia baru saja mabuk berat sampai tak sadarkan diri. Dia melihat sekeliling lalu melihat sosok yang sudah membuatnya seperti ini. Melihat Seohyun, Yuri langsung menjauhkan diri.

“Sedang apa kau di sini?’ tanya Yuri pada Seohyun dengan nada tinggi.

“Tentu saja untuk menemuimu, sayang”

“Jangan panggil aku sayang lagi!!”

“Waeyo?”

“KAU ADALAH SEORANG PENGKHIATAN”

“Eh? Kenapa kau berpikiran seperti itu?” Seohyun mendekat pada Yuri.

“Tadi di apartemenmu, aku melihat kau sedang berciuman dengan sangat mesra dengan seorang NAMJA” Seohyun tak menyangka kalau Yuri melihat semua itu.

“Ta-tapi..”

“Kau tak dapat mengelak lagi, Seohyun-ah!!”

“Dia itu Yonghwa dan a-“

“Aku tak peduli siapa namanya” potong Yuri.

“Aku sangat mencintaimu, Yuri-ah”

“Bullshit”

“Tolong dengarkan aku dulu, JEBAL”

“Dia ada yang perlu di bicarakan lagi!! Elo gue end (eh ga gini). Pergilah!!” usir Yuri.

“Aku tak dapat hidup tanpamu” Seohyun mencoba untuk memeluk Yuri.

“Lalu kenapa kau berciuman dengan namja itu?”

“Aku juga mencintainya”

“Kau tidak bisa seperti ini, KAU TAHU!!”

“Tapi aku tak mau kehilanganmu” Seohyun mempererat pelukannya.

Yuri mencoba melepaskan diri dengan sekuat tenaga dan akhirnya berhasil.

“Sekarang kita tak ada hubungan apa-apa lagi. KELUAR!!” usir Yuri lagi.

Seohyun hanya bisa pasrah sekaranng, karena ini memang kesalahannya. Mencintai dua orang sekaligus.

“Semoga kau dapat menemukan seseorang yang lebih baik dari aku” pamit Seohyun yang tak di gubris oleh Yuri.

END

Tags:

“Yul..” panggil Tiffany pada Yuri.

“Ne..” jawab Yuri masih asyik dengan kegiatan membacanya.

“Bagaimana yah kita setelah 10 tahun ke depan?” tanya Tiffany lalu menyandarkan kepalanya di pundak Yuri.

“Eh? Memangnya kenapa?”

“Anni.. Aku ingin tahu saja bagaimana SNSD setelah 10 tahun ke depan. Apa kita masih akan terus bersama atau sibuk dengan urusan sendiri. Bagaimana menurutmu?”

“Hmm..” Yuri masih belum menanggapi dengan serius pertanyaan Tiffany.

“Ish.. YUL!!” Tiffany mulai menaikkan nada bicaranya.

“Waeyo, Ppani-ah?”

“Tolong tanggapi pertanyaanku ini dengan serius!!” ujar Tiffany seraya mengerucutkan bibirnya.

Yuri menutup buku yang di bacanya dan mulai mengahadap lawan bicaranya.

“Sekarang bicaralah” Tiffany malah memalingkan mukanya.

“Jih, marah? Yasudah aku membaca lagi saja”

“YUL!!” teriak Tiffany.

“Apa lagi Ppani~ah?”

“BISAKAH KAU MENANGGAPIKU DENGAN SERIUS???”

“Yakk!! Calm down TIFFANY!! Suaramu itu bisa merusak gendang telingaku, ARRA?!!”

Tiffany menundukkan kepalanya. Melihat reaksi Tiffany yang menjadi seperti itu, Yuri langsung mendekatkan tubuhnya terhadap Tiffany. Yuri merangkul tubuh Tiffany agar dapat di peluknya.

“Mianhae~ Tiffany. Aku tak bermaksud” ujar Yuri seraya mengelus-elus punggung Tiffany.

“Kau sih..” Tiffany melepaskan pelukan dengan bibir maju lima senti (plakkkkkkk).

“Ya. I really really sorry TIFFANY HWANG”

“No sorry to you!!” balas Tiffany berpura-pura marah.

“Ayolah, Tippani!! Kau jangan marah lagi padaku. Ini kan hanya hal kecil. Kau sangat jelek kalau sedang marah seperti itu, kau tahu!!” Yuri mencoba merayu Tiffany.

“Mwo? Kau bilang aku jelek?” Tiffany semakin tak mau melihat kea rah Yuri.

Yuri memeluk pinggang Tiffany dari belakang. Sontak itu membuat Tiffany kaget dan tak sadar kini wajahnya sudah seperti tomat kematangan.

“Lepaskan aku, Yul!!” tolak Tiffany mencoba melepaskan tangan Yuri di pinggangnya tapi tanpa tenaga yang cukup berarti (bilang aja lu suka mbaaaaaaa di gituin ckckck).

“Tidak mau!! Sebelum kau memaafkan” Yuri tambah memperperkuat pelukannya dengan suara cekikikan kecil, Yuri tahu kalau Tiffany itu hanya berpura-pura marah.

“Yuri~ah?”

“Ne?”

“Baiklah akan ku maafkan kau tapi dengan syarat!!”

“Apa itu?” Yuri mulai melepaskan cengkeraman tapi Tiffany menahannya.

“Tetaplah seperti ini. Aku menyukainya”

“Hahahahahaha”

“Kenapa kau tertawa?”

“Kau sangat lucu, Ppani Ppani Tippani-ku” ujar Yuri seraya menggelitik perut Tiffany.

“Eh?”

“Bilang saja kau ingin kupeluk seperti ini. Tak usah berakting marah-marah segala. Kau tahu, aktingmu itu buruk sekali kekekeke~” jelas Yuri seraya mendekatkan hidungnya ke leher Tiffany dan menggesek-gesekkan hidungnya ke leher belakang Tiffany. Itu membuat Tifany menggelinjang hebat karena itu lah bagian paling sensitive Tiffany, Yuri sangat mengetahui itu.

“Hentikan Yuri~ah!!” mohon Tiffany kegelian.

“Tidak mau sebelum kau memintaku untuk melepaskan cengkeraman tanganku di perutmu karena kau tahu, aku sudah sangat pegal sekali”

“Eh? Kukira apa, yasudah lepaskan” balas Tiffany dengan lesunya, karena berharap sesuatu yang romantic dari Yuri.

Yuri membalikkan tubuh Tiffany dan memeganng kedua pundaknya. Tiffany masih menundukkan kepalanya.

Yuri meraih dagu Tiffany dengan tangan kanannya. Tiffany membelalakkan matanya.

Yuri mendekatkan wajahnya terhadap Tiffany, Tiffany masih terdiam dan mulai memejamkan matanya.

Yuri mengecup ujung kepala Tiffany lalu keningnya lalu kedua matanya lalu hidungnya lalu keda pipinya dan terakhirnya Yuri membenamkan sebuah kecupan yang dalam pada bibir Tiffany.

RCL

Tags:

Hallo uri reader-deul *bow* udah lama banget nih gue kaga update ckckck ff ini apalagi jadi ngebangke #plak karena rasa malas sedang sangat melekat di tubuhku #eaaaaaa sesuai dengan janjiku, saya lahirkan ini ff

HAPPY READING

Yoona POV

Krystal menghubungi, tumben sekali anak ini menghubungiku biasanya tidak pernah.

Y : Yoboseoyo!
K : Langsung saja ya! Bisa kita bertemu sekarang?
Y : Tentu saja bisa.
K : Kalau begitu aku tunggu kau di resto Soshi jam 3 sore.
Y : Baiklah. Sampai ketemu nanti.

Tut Tut Tut

Krystal sudah menutup teleponnya.

Krystal ingin bertemu denganku? Ada apakah gerangan? Haissh kenapa aku menjadi gugup seperti ini? Ya, jujur saja aku memang menyukai Krystal semenjak Yuri dan aku putus. Setelah aku putus dengan Yuri, aku belum menemukan orang yang tepat untuk mengisi kekosongan hatiku ini. Tapi setelah aku bertemu Krystal, semuanya telah berubah. Aku mulai merasakan apa yang kurasakan dulu saat dengan Yuri. Meskipun Krystal itu seperti kakaknya (sifatnya), itulah yang membuatku tertarik dengannya. Sifatnya yang sangat teramat dingin dan terkadang terlampau angkuh tapi entah kenapa aku semakin menyukainya. Meskipun aku tak suka dengan kakaknya karena dia telah merebut Yuri dariku tapi sekarang aku sudah biasa saja karena kisahku dengan Yuri itu sudah sangat lama sekali.

Aku belum punya keberanian untuk menyatakan perasaan ini pada Krystal, aku lebih suka menyimpannya dalam hati. Mungkin suatu saat nanti aku akan punya keberanian untuk menyatakan perasaan ini.

Astaga ini sudah hampir jam 4 tapi aku belum bersiap juga, ini adalah saat yang paling aku nantikan tapi bisa sampai seteledor ini. Aku ketiduran cukup lama setelah selesai mandi. Aku langsung memakai pakaianku dan kuambil kunci mobilku dengan sangat tergesa-gesa lalu menuju mobilku dan melajukan mobilku menuju Soshi café.

Dalam perjalanan aku hanya memandangi foto Krystal yang kuambil diam-diam di handphone-ku.

Setelah sampai aku langsung melihat sosok yang sangat ingin kutemui, dia sedang duduk seraya melihat jam tangannya. ‘Sepertinya dia sudah sangat menungguku’, batinku. Yang kutahu, dia sangat benci menunggu. Aigoo dia pasti akan sangat marah sekali. Sudah hampir satu jam dia menungguku.

Aku langsung saja menghampirinya.

“Annyeong!!” seruku dan langsung di sambut oleh ice-glared nya. Keluarga Jung memang sangat terkenal dengan ice glarednya.

“KAU TAHU BERAPA LAMA AKU MENUNGGU??!! HAAAHH!!” bentak Krystal, saat itu juga seluruh pengunjung café memelototi Krystal.

“Ah… Arraso. Mian… Biasa Jombang macet” jawabku asal.

“Kita di KOREA!!”

“Ah.. Oh iya.. ada apa? Kenapa kau memintaku datang?” tanyaku mengalihkan perhatiannya.

“Hmm.. Aku butuh bantuanmu” singkatnya.

“Eh? Seorang Jung Krystal meminta bantuanku. Ini aneh. Bagaima—“

“Ini untukmu” potongnya seraya melempar bungkusan coklat ke meja.

“Apa ini?” tanyaku seraya mengambil amplop itu dan segera membukannya.

“Hwoaaahhh!! Ini tidak sedikit Baby Jung. Wow.. apa yang bisa kubantu?” seruku.

“Kuanggap itu setara dengan tugasmu. Dan aku tidak akan pernah sungkan untuk menambahnya jika semua berjalan dengan lancar” serunya.

“Tak ada yang pernah kecewa denganku” seruku.

“Ini yang harus kau lakukan” jelasnya seraya memberikan foto Yuri, Kwon Yuri?

“Apa yang harus kulakukan terhadapnya?” bingungku tak percaya.

“Kau harus menggodanya dan kalau bisa rebut kembali dia dari kakakku. Aku tahu kau masih belum rela kakakku merebutnya”

“Tapi aku sekarang sudah tak ada perasaan lagi terhadapnya”

“Aku tak mau tahu!! Pokoknya kau harus bisa memisahkan Yuri dari kakakku, aku tak suka!!”

“Baiklah jika itu yang kau inginkan” pasrahku. “Melakukan ini semua ini hanya demi kau” gumamku pelan.

“Eh? Apa yang kau katakan tadi?”

“Anniya.. tidak penting” sergahku.

“Yasudah aku sekarang pergi dulu. Lakukanlah tugas ini dengan baik!!” katanya lalu pergi dari hadapanku.

Aku hanya menundukkan kepalaku dan tersenyum padanya.

Aku masih di café ini, lumayan masih ada makanan di sini. Lagian aku sedang lapar.

Setelah sampai rumah, aku langsung masuk ke dalam kamar dan merebahkan diri di ranjang.

Aku sangat kecewa ternyata tujuan Krystal menemuiku itu ada maksud tertentu. Kalau bukan kau yang memintaku Jung Krystal, aku tak akan mau melakukan ini semua. Mianhae~ Sica-ah.

Ini adalah saat yang sudah Krystal tentukan untukku melakukan tugas ini. Aku mengetuk pintu rumah Yuri.

Knock Knock

Tak lama kemudian Yuri membukakan pintu.

“Yoona” kagetnya.

“Kwon Yuri, sudah lama sekali kita tak bertemu yah. Aku sangat rindu padamu” seruku seraya memeluknya.

Yuri membalas pelukanku.

“Mianhae~” ujarnya.

“Aku masih mencintaimu Yuri-ah”

“Sekali lagi aku minta maaf Yoona karena dulu aku meninggalkanmu begitu saja. Tapi aku sangat mencintainya, aku tak bisa meninggalkannya” jelasnya.

Tanpa pikir panjang lagi, aku langsung mencium bibirnya. Dia hanya diam tak merespon ciumanku.

Tak lama kemudian Yuri melepaskan ciumanku. Lalu aku berbalik dan melihat Jessica yang sudah berlinang air mata.

“S-Sica..? Tunggu, Sica… Aku bisa menjelaskannya. Tunggu, jangan salah paham..” seru Yuri.

“Honey~ dia siapa?” tanyaku berpura-pura tak tahu Jessica masih merangkul tangan Yuri, padahal aku sangat tahu siapa itu Jessica.

Jessica berlari sambil menangis, mungkin hatinya benar-benar hancur. Yuri mencoba mengejarnya tapi aku menahan tangannya.

“Lepaskan tanganku!” bentaknya.

“Yul~ biarkan dia. Ayo masuk” seruku menarik Yuri masuk ke dalam rumah.

“IM YOONA!! AKU BILANG LEPASKAN TANGANKU!!” bentak Yuri.

Aku takut ketika Yuri marah seperti ini, tapi aku tetap menggenggam erat tangannya. Dengan kasar Yuri melepaskan tangannya dari genggamanku.

“SICA, TUNGGU!! AKU BISA JELASKAN!!” teriak Yuri tapi tak di gubris oleh Jessica.

~

Yuri POV

Aku berlari semakin cepat dan akhirnya aku bisa meraih tangannya. Jessica masih menangis dan itu membuatku sangat terluka karena ini semua karenaku.

“Sica.. Aku bisa jelaskan.. Yoona bu-“

SLAP

“Geurae.. Jika begitu kau bisa memaafkanku, maka tam-“

SLAP

Jessica kembali menamparku.

“Iya.. kau boleh menam-“

SLAP

“Tapi kau harus ta-“

SLAP

“Awww” ringisku.

SLAP

“Sampai kapan kau mau menam-“

SLAP

“Ya!!”

Jessica mencoba menamparku lagi tapi kali ini aku berhasil menahan tangannya. Dia mencoba sekuat tenaga untuk melepas genggamanku tapi entah kenapa aku menjadi sangat kuat. Aku menariknya ke dalam pelukan.

“Mianhae~” seruku sambil menahan rasa sakit di pipiku akibat tamparannya. Kini pipiku dengan jelas terpampang membentuk telapak tangan Jessica.

“BABO!! Aku tak akan memaafkanmu” seru Jessica menangis dalam pelukanku.

“Iya.. Iya.. Arraso..” balasku seraya membelai rambutnya.

Jessica memukul lemah dadaku. Aku semakin mempererat dekapanku terhadapnya.

“Biarkan aku menjelaskan semuanya dulu” ujarku lembut. Dia sudah berhenti memukul dadaku, sepertinya dia sudah mulai tenang. Aku pun melepaskan pelukan.

“Tolong dengarkan aku dulu, Sica! Yeoja yang tadi itu bukanlan siapa-siapaku” dia masih belum menatapku. “Tataplah mataku!!” pintaku. Dia mulai melihat pada mataku.”Apa aku terlihat seperti berbohong?” dia masih terdiam. “Yoona memang pernah menjadi orang special di hatiku..” Sica mulai membulatkan matanya. “Tapi itu dulu sebelum aku bertemu denganmu” lanjutku.

“Lalu kenapa kalian berciuman tadi?” tanya dengan nada di tinggikan.

“Aku juga tidak tahu kenapa dia tiba-tiba saja menciumku”

“Lalu kenapa kau tak langsung menolaknya?”

“Aku cukup shock dengan apa yang dia lakukan tadi, itu membuatku terdiam”

“….”

“Kau masih belum percaya?”

“….”

“Sekarang mau mu apa?”

“…”

“Jebal, Sica-ah. Tolong jawab aku!!”

“…”

Jessica masih tak menggubris perkataanku. Tanpa pikir panjang lagi, membalikkan wajahnya dengan kedua tanganku dan langsung menciumnya dengan lembut. Sica mencoba melepaskan tapi aku terus menahannya dan terus menciumnya. Jessica yang sudah tak kuat meronta lagi, akhirnya dia diam tak merespon ciumanku. Aku semakin memperdalam ciumanku dan akhirnya dia membalas ciumanku. Sepertinya dia sudah memaafkanku. Aku terus menciumnya dan semakin lama ciuman kami menjadi sangat liar hingga kami kehabisan nafas. Aku pun melepaskan ciuman.

“Ini artinya?” tanyaku polos.

“Apa?” tanya di iringin dengan ice-glared nya.

“Kau sudah memaafkanku kan~” seruku sambil mencolek dagunya.

“Siapa bilang? Aku belum memaafkanmu, BABO!!” serunya lalu memalingkan wajahnya.

“Sudahlah JESSICA JUNG, kau tak perlu berpura-pura lagi. Aktingmu itu sangat buruk kau tahu!!” aku pun menariknya dalam pelukan. Kuelus rambutnya dengan sangat lembut.

“Kau tak boleh mengulangi yang seperti ini, KWON YURI!!” pintanya dalam dekapanku.

“Ne~ my princess. I’m with you always forever together” balasku lalu mengecup ujung kepalanya.

Yoona POV

Yuri meninggalkanku sendiri di sini. Ini memang salah, maafkan aku Jessica Yuri. Sebaiknya aku menemui Krystal.

Kuambil iphone-ku lalu menghubunginya.

“Aku ingin bertemu denganmu sekarang juga!!” “Baiklah aku akan ke sana sekarang” setelah selesai menghubunginya, aku langsung menuju mobilku dan melajukan mobil ke tempat yang di inginkan Krystal, Han River.

Aku juga tak tahu kenapa dia ingin aku menemuinya di sana.

~

Setelah sampai, aku langsung mencari sosok yang kucari. Dia sedang duduk di kursi di bawah pohon yang menghadap tepat Han River.

“Apa kau sudah menungguku lama?” tanyaku memecahkan lamunannya, sepertinya.

“Eh? Tidak kok. Aku baru saja sampai” jawabnya lembut? Kenapa dia menjadi lembut seperti ini, tak biasanya sekali.

Aku pun duduk di sebelahnya.

“Ada apa kau menyuruhku bertemu denganmu?” tanyanya.

“Hmm.. Seperti aku tidak bisa melanjutkan tugasku, mianhae~” seruku seraya mengembalikan amplop coklat berisi uang darinya. Dia tak menggubris perkataanku.

“Di sini sangat sejuk” serunya.

“Eh?” heranku.

“Udaranya segar sekali” serunya berdiri lalu merentangkan kedua tangannya. Aku masih bingung dengan perubahan sikapnya ini. Krystal kembali duduk.

“Soal tugas yang kuberikan, lupakan saja!!” ujarnya lalu menyandarkan kepalanya di bahuku dan memejamkan matanya.

“Eh?” kurasakan jantungku berdetak lebih cepat dan wajahku sepertinya sudah seperti tomat yang mematang.

“Kenapa kau berubah menjadi baik seperti ini? Membuatku bingung saja” seruku. Krystal tidak menggubris perkataanku.

“Tapi aku senang kau menjadi baik seperti hehehehe” lanjutku.

Krystal bangkit lalu menatap lurus ke sungai.

“Aku sudah sadar. Aku tidak akan mengganggu hubungan Sica unnie dengan Yuri. Itu semua karenamu”

“Eh? Kenapa karena aku?”

“Aku sudah tahu semuanya, Im Yoona”

“Tentang apa?” polosku.

“Aku sudah tahu tentang semua perasaanmu terhadapku selama ini”

“Mwo? Eh? Bagaimana kau tahu?” kagetku tak percaya dengan apa yang di katakan Krystal.

“Tak penting aku tahu darimana tentang ini”

“…”

“Kau telah membuatku sadar tentang arti cinta yang sesungguhnya”

“Eh? Apa maksudmu? Aku masih tak mengerti” tanyaku masih tak mengerti apa yang dia katakan sedari tadi.

“Sudahlah tak usah di bahas lagi. Aku punya tugas baru untukmu” ujarnya.

“Apa lagi? Aku tak mau kalau harus menganggu hubungan orang lain lagi” tegasku.

“Tenang saja, aku tak akan memberikan tugas seperti itu lagi” jelasnya.

“Sowoneul malhaebwa”

“Aku ingin kau menyatakan perasaanmu padaku dengan sepenuh hatimu”

“Mwo?”

“Wae? Tidak mau?”

“Hmm.. bukannya aku tidak mau, tapi…”

“Tidak ada tapi-tapian, aku ingin kau melakukannya sekarang!!”

“Baiklah Baby Jung” pasrahku.

Kulihat dia hanya tersenyum melihatku yang menjadi salah tingkah.

“Eheeem.. Aku Im Yoona menyatakan dengan ini bahwa aku sangat teramat menyukai, mencintai, menyayangi Krystal Jung”

“Hanya seperti itu?”

“Maukah kau menjadi kekasihku? Menjadi pengisi kekosongan hatiku? Menjadi seseorang yang ada di sampingku dalam suka maupun duka? Menjadi satu-satunya yeoja yang aku cintai? Menja-“

“I do” potongnya.

“Jinjja?”

“Of course”

“I promise, I will always love you forever. I’m with you forever together”

“Aku tak menyangka kau sangat pintar menggombal Yoona-ah”

“Aku tidak menggombal, tau!! Aku mengatakan yang sesungguhnya”

Krystal langsung mengecup bibirku lalu tersenyum manis. Aku masih terdiam tak bisa berkata apa-apa seraya memegang bibirku yang baru saja di kecup yeoja yang selama ini ku kagumi, kucintai, kusayangi. Krystal memelukku dengan sangat manja.

END

Akhirnya bisa bayar hutang ff ini juga akakaka dengan sangat berat hati #eaaaa sangat mengakhiri ff ini ckckck saya sudah tidak sanggup melanjutkan ff ini karena ini adalah ff yulsic chapter pertama yang ada di blog saya, saya masih tak rela yulsic bersatu akakakaka jadi aja masih menyempilkan yoonyulnya meskipun ini akhirnya menjadi yulsic yoonstal huahahahaha gue suka banget ih sama endingnya It’s so romantic, right? Of course! Kekekeke~

Cukup sudah cuap-cuap dari saya, buat yulsic shipper tenang aja ya gue pasti (mungkin) akan membuat drabble atau ff yulsic kok tapi gatau kapan deh hahahaha

Wasalam chu~

RCL


This content is password protected. To view it please enter your password below:


YoonYul is Real

April 2024
M T W T F S S
1234567
891011121314
15161718192021
22232425262728
2930